Senin, 23 Oktober 2017

Tumpah ruah ribuan masa di HSN Dan Pelantikan PCNU Cianjur masa khidmat 2017-2022

HSN dan Pelantikan PC NU Cianjur
*NU Cianjur Harus Mampu Menjawab Tantangan Zaman

CIANJUR - Gebyar hari santri nasional dan pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Cianjur berlangsung meryah. Ribuan santri dari berbagai pesantren se-Kabupaten Cianjur tumpah ruah memenuhi sepanjang Jalan Raya Bandung dimulai dari Kantor Kemenag Cianjur sampai dengan ponpes Al-Ittihad Cianjur, Senin (23/10) kemarin.

Ketua Panitia Penyelenggara kegiatan HSN dan Pelantikan PC NU  Cianjur K. H. Pipin S. Aripin mengatakan, gebyar HSN dan pelantikan ini di ikuti lebih dari 25.000 santri lebih yang berasala dari berbagai sudut kota Santri.

"Pawai karnapal HSN ini alhamdulilah di ikuti lebi dari 25.000 santri dan pelajar, sebetulnya kita hanya menargetkan 7000 peserta ternyata peserta lebih dari apa yang di tar getkan, itu membuktikan bahwa cianjur adalah Kota NU," ungkapnya.

Ia mengatakan, antusiasme tidak hanya dari santri atau pelajar, masyarakat yang berada di jalan pun ikut pawai dan ikut ber syalawat memeriahkan jalannya gebyar HSN.

"Sambutan hangat juga mengalir bahkan banyak donasi dan dana dari berbagai kalangan masyarakat yang terkumpul hingga Rp. 300 juta hanya demi terselenggaranya acara HSN ini, kami ucapkan banyak terimakasih yang tak hingga," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PC NU kabupaten caianjur, K.H. M Choirul Anam MZD mengatakan, dalam kurun waktu 16 tahun yang lalau dari generasi ke generasi PC NU mengalami peningkatan dalam helaran kegiatan pelantikan Pengurus.

"Jika beberapa periode yang lalu pelantikan NU selalu berjalan sederhana, maka alhamdulilah untuk pelantikan pengurus NU periode 2017-2022 sangat begitu meriah ditambah pawai karnapal yang begitu banyak peserta yang menikutinya, berarti semakin hari semakin tahun NU di Cianjur semakin jaya," tuturnya.

Selain itu ia pun menegaskan bahwa NU Cianjur hari ini akan terus menunjukan kemajuannya, di buktikan dengan lahirnya lembaga-lembaga NU dan juga lahirnya (BMT) sebagai lembaga ekonomi kerakyatan.

"NU cianjur hari ini harus menunjukan tantangan jaman dan menjawab semua persoalan, dan diharapakan lembaga-lembaga yang hari ini di lantik dapat berkonti busi banyak dan aktif dalam bergerak tidak hanya di bentuk saja, tetapi bergerak demi terwujudnya Cianjur Kota NU," tegasnya.

Selasa, 08 Agustus 2017

Sejarah 25 Nabi Dan Rosul

BIODATA LENGKAP 25 NABI DAN RASUL

1. ADAM AS.
Nama: Adam As.
Usia: 930 tahun.
Periode sejarah: 5872-4942 SM.
Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.

2. IDRIS AS.
Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As.
Usia: 345 tahun di bumi.
Periode sejarah: 4533-4188 SM.
Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).
Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

3. NUH AS.
Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As.
Usia: 950 tahun.
Periode sejarah: 3993-3043 SM.
Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.
Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Nuh.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 43 kali.

4. HUD AS.
Nama: Hud bin Abdullah.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud As.
Usia: 130 tahun.
Periode sejarah: 2450-2320 SM.
Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman).
Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman.
Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 7 kali.

5. SHALIH AS.
Nama: Shalih bin Ubaid.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih As.
Usia: 70 tahun.
Periode sejarah: 2150-2080 SM.
Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 10 kali.

6. IBRAHIM AS.
Nama: Ibrahim bin Tarakh.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As.
Usia: 175 tahun.
Periode sejarah: 1997-1822 SM.
Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak).
Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel).
Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 69 kali.

7. LUTH AS.
Nama: Luth bin Haran.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Haran ⇒ Luth As.
Usia: 80 tahun.
Periode sejarah: 1950-1870 SM.
Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth).
Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita).
Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria).
Sebutan kaumnya: Kaum Luth.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.

8. ISMAIL AS.
Nama: Ismail bin Ibrahim.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As.
Usia: 137 tahun.
Periode sejarah: 1911-1774 SM.
Tempat diutus: Mekah.
Jumlah keturunannya: 12 anak.
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Amaliq dan Kabilah Yaman.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.

9. ISHAQ AS.
Nama: Ishaq bin Ibrahim.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As.
Usia: 180 tahun.
Periode sejarah: 1897-1717 SM.
Tempat diutus: Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an (Kana’an).
Jumlah keturunannya: 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub As./Israel).
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron).
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 17 kali.

10. YA’QUB AS.
Nama: Ya’qub/Israel bin Ishaq.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As.
Usia: 147 tahun.
Periode sejarah: 1837-1690 SM.
Tempat diutus: Syam (Syria).
Jumlah keturunannya: 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan Yathirah).
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron), Palestina.
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.

11. YUSUF AS.
Nama: Yusuf bin Ya’qub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As.
Usia: 110 tahun.
Periode sejarah: 1745-1635 SM.
Tempat diutus: Mesir.
Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1 perempuan.
Tempat wafat: Nablus.
Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 58 kali.

12. AYYUB AS.
Nama: Ayyub bin Amush.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub As.
Usia: 120 tahun.
Periode sejarah: 1540-1420 SM.
Tempat diutus: Dataran Hauran.
Jumlah keturunannya: 26 anak.
Tempat wafat: Dataran Hauran.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.

13. SYU’AIB AS.
Nama: Syu’aib bin Mikail.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒ Mikail ⇒ Syu’aib As.
Usia: 110 tahun.
Periode sejarah: 1600-1490 SM.
Tempat diutus: Madyan (pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai).
Jumlah keturunannya: 2 anak perempuan.
Tempat wafat: Yordania.
Sebutan kaumnya: Madyan dan Ash-habul Aikah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 11 kali.

14. MUSA AS.
Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad atau Yuhanaz Bilzal.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Musa As.
Usia: 120 tahun.
Periode sejarah: 1527-1407 SM.
Tempat diutus: Sinai di Mesir.
Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun, dari istrinya bernama Shafura binti Syu’aib As.
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 136 kali.

15. HARUN AS.
Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As.
Usia: 123 tahun.
Periode sejarah: 1531-1408 SM.
Tempat diutus: Sinai di Mesir.
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 20 kali.

16. DZULKIFLI AS.
Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayyub As. ⇒ Dzulkifli As.
Usia: 75 tahun.
Periode sejarah: 1500-1425 SM.
Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya.
Tempat wafat: Damaskus.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), Syria dan Yordania.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

17. DAUD AS.
Nama: Daud bin Isya.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As.
Usia: 100 tahun.
Periode sejarah: 1063-963 SM.
Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
Jumlah keturunannya: 1 anak, Sulaiman As.
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.

18. SULAIMAN AS.
Nama: Sulaiman bin Daud.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As.
Usia: 66 tahun.
Periode sejarah: 989-923 SM.
Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
Jumlah keturunannya: 1 anak, Rahab’an.
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali.

19. ILYAS AS.
Nama: Ilyas bin Yasin.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As. ⇒ Alzar ⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒ Ilyas As.
Usia: 60 tahun di bumi.
Periode sejarah: 910-850 SM.
Tempat diutus: Ba’labak (Lebanon).
Tempat wafat: Diangkat Allah ke langit.
Sebutan kaumnya: Bangsa Fenisia.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.

20. ILYASA’ AS.
Nama: Ilyasa’ bin Akhthub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa’ As.
Usia: 90 tahun.
Periode sejarah: 885-795 SM.
Tempat diutus: Jaubar, Damaskus.
Tempat wafat: Palestina.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

21. YUNUS AS.
Nama: Yunus/Yunan/Dzan Nun bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Bunyamin ⇒ Abumatta ⇒ Matta ⇒ Yunus As.
Usia: 70 tahun.
Periode sejarah: 820-750 SM.
Tempat diutus: Ninawa, Irak.
Tempat wafat: Ninawa, Irak.
Sebutan kaumnya: Bangsa Asyiria, di utara Irak.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.

22. ZAKARIYA AS.
Nama: Zakariya bin Dan.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As.
Usia: 122 tahun.
Periode sejarah: 91 SM-31 M.
Tempat diutus: Palestina.
Jumlah keturunannya: 1 anak.
Tempat wafat: Halab (Aleppo).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.

23. YAHYA AS.
Nama: Yahya bin Zakariya.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As. ⇒ Yahya As.
Usia: 32 tahun.
Periode sejarah: 1 SM-31 M.
Tempat diutus: Palestina.
Tempat wafat: Damaskus.
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.

24. ISA AS.
Nama: Isa bin Maryam binti Imran. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Radim ⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au’am ⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒ Misyam ⇒ Amur ⇒ Sahim ⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa As.
Usia: 33 tahun di bumi.
Periode sejarah: 1 SM-32 M.
Tempat diutus: Palestina.
Tempat wafat: Diangkat oleh Allah ke langit.
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali.

25. MUHAMMAD SAW.
Nama: Muhammad bin Abdullah.
Garis Keturunan Ayah: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒ Abdullah ⇒ Muhammad Saw.
Garis Keturunan Ibu: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Wahab ⇒ Aminah ⇒ Muhammad Saw.
Usia: 63 tahun.
Periode sejarah: 570-632 M.
Tempat diutus: Mekkah.
Jumlah keturunannya: 7 anak; 3 laki-laki Qasim, Abdullah dan Ibrahim, dan 4 perempuan Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah az-Zahra.
Tempat wafat: Madinah.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arab.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.

(Disarikan dari: Qashash al-Anbiya' Ibn Katsir, Badai' az-Zuhur Imam as-Suyuthi dan selainnya).

Semoga bermanfaat...!!!

Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariq.
Wassalamu Alaikum

49 CIRI- CIRI GANGGUAN JIN YANG PERLU DI RUQYAH

49 CIRI- CIRI GANGGUAN JIN YANG PERLU DI RUQYAH
==================

Jika ada 5 dari 49 ciri gangguan Jin dan Sihir di bawah ini yang anda rasakan, maka segeralah konsultasikan kepada Ahli ruqyah.

Berikut 49 ciri-ciri orang yang di badannya ada gangguan sihir atau gangguan Jin :

1. Emosi yang tinggi dan sulit dikendalikan. Semisal seorang istri membantah suami atau anak membantah sama ibu dengan sorot mata yang aneh atau suami yang sering memaki istri karena hal kecil.

2. Sering ragu, was-was, ketakutan tanpa sebab yang jelas dihampir semua aktifitas.

3. Adanya dorongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat yang berulang-ulang disertai kemalasan dan
kelesuan luarbiasa untuk melakukan aktifitas shalat dan ibadah lain.

4. Sulit khusyuk dalam mengerjakan sholat, dan jika mampu mendirikan shalat maka sering lupa rakaatnya
secara berulang-ulang.

5. Sesak nafas dan ngantuk berat saat membaca Al Quran (tidak bisa baca lebih dari 30 ayat atau tenggorokan yang terhenti sama sekali, bahkan tertidur saat baru buka mushaf).

6. Melemahnya hati, minder, suka menghayal/melamun, menyendiri dan mengurung diri dikamar secara
berlebihan atau mengasingkan diri dari kehidupan sosial.

7. Cepat lesu dan merasa capai, juga ngantuk saat dalam aktifitas kerja.

8. Sulit konsentrasi atau fokus pada sebuah tujuan, sering gagal, dan terganggu fikiran.

9. Merasakan sakit yang tidak kunjung sembuh; semisal pusing dikepala, mendengung ditelinga, pegal di bahu, belikat dan paha, sakit gigi, mata, tenggorokan, lambung dan dada sesak tanpa sebab yang jelas.

10. Memandang remeh kegiatan ibadah dan lupa atau malas dzikrullah.

11. Depresi tingkat tinggi dan pikiran linglung.

12. Sering merasa sedih secara tiba-tiba hingga menangis tanpa sebab, jantung berdebar-debar keras.

13. Sering kesurupan baik separuh ingatan atau secara total.

14. Sering mendengar bisikan memanggil namanya sendiri, merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan menyuruh sesuatu kejahatan semisal; membunuh, memperkosa, memukul, meloncat dari tempat yang tinggi, terjun kesungai atau jurang, menabrakan diri dll.

15. Paranoid dan cemas, merasa bersalah terus, merasa ada yang mengikuti, mengejar dan mengancam akan
membunuh.

16. Sering mencium bau – bauan wangi, bau kembang atau dupa, bau anyir atau busuk (bangkai) yang tidak
terlihat sumber baunya.

17. Pusing berlebih (vertigo) dan melihat benda benda seakan bergerak, berputar, terbalik , miring dan lain
sebagainya.

18. Sering melakukan tindakan-tindakan aneh tanpa disadari atau diluar kendali atau seperti ada yang
mengendalikan dan tidak bisa menahan dalam kondisi sadar sekalipun.

19. Memiliki kemampuan supernatural semisal tiba-tiba dapat meramal, menerawang, membaca fikiran orang
lain atau mengetahui peristiwa yang akan terjadi.

21. Melihat atau “merasakan” keberadaan mahluk halus baik sekilas atau jelas.

22. Rasa sakit disalah satu anggota badan yang tidak terdeteksi dokter atau sakit menahun yang tidak ditemukan solusinya dalam dunia medis

23. Sering tertawa sendiri, semisal melihat mahluk lucu yang tidak dilihat orang lain.

24. Susah tidur (insomnia), gelisah, cemas dan sering terbangun dimalam hari. Dalam kondisi akut biasanya baru bisa tidur jam 3 pagi atau tidak tidur sama-sekali berhari-hari.

25. Susah bangun dan banyak tidur sehingga tidak bisa melakukan ibadah dan aktifitas yang diinginkan.

26. Tindihan (mimpi seakan akan dihimpit benda yang berat dan sulit untuk melepaskan diri dari himpitan tersebut) atau mimpi melihat sesuatu yang mengancam dan menakutkan, seperti ingin berteriak minta tolong namun mulut seperti terkunci.

27. Mimpi melihat sesuatu yang mengerikan atau melihat berbagai binatang menyeramkan semisal ular, serigala, tikus besar, harimau dll.

28. Sering ngigau, tertawa, menangis, berteriak, mengomel, merintih atau bahkan jalan-jalan pada saat tidur
(kondisi mata tertutup).

29. Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang tinggi dan semua yang berkaitan dengan tempat tinggi; seperti
mendaki tempat yang tinggi.

30. Semua mimpi tentang kuburan; melihat kuburan, melihat proses penguburan, menguburkan, dikuburkan,
atau duduk-duduk dikuburan, tempat sampah atau jalan dan lingkungan yang seram dan mengerikan.

31. Mimpi melihat orang yang aneh seperti tinggi sekali, pendek sekali, putih sekali atau hitam sekali.

32. Mendengkur dengan keras (seperti harimau, dsb) dan gigi yang berbunyi waktu tidur.

33. Mimpi bertemu dengan orang yang sama (laki/perempuan) berkali-kali dan ingin bertemu dengan orang yang dimimpikan tersebut.

34. Mimpi melihat atau bertemu keluarga yang sudah meninggal, melihat mayat, mimpi mati, mimpi berbicara
dengan orang yang mati dan semua mimpi yang berhubungan dengan kematian.

35. Mimpi melihat suatu peristiwa dan keesokan harinya mengalami peristiwa persis seperti yang dialami dalam mimpi tersebut.

36. Gejala tipes; tubuh seperti terbakar atau terpanggang api panas namun ketika dicek dengan termometer
temperatur tubuh normal.

37. Sering mengalami peristiwa kecelakaan kendaraan, ngantuk dijalan atau bahkan gerakan tangan yang tidak bisa dikendalikan. Ataupun berbagai kecelakaan saat mau pergi dakwah atau pergi untuk kebaikan.

38. Impotensi; sering terjadi pada mantan praktisi ilmu hitam semisal dukun, berbagai praktisi ilmu tenaga dalam, praktisi ilmu kebatihan, senam pernafasan, khodam amalan wirid overdosis (ribuan/malam), ilmu laduni instant, susuk, aktivasi otak tengah (aktivasi jin), pernah ikut tarekat yang disertai dengan bai'at dan pengisian, pernah mengamalkan wirid aneh seperti nurbuat, pernah berpuasa aneh (puasa 7 hari 7 malam, puasa mutih dll), meliki jimat/keris dll. Atau kelainan tubuh terjadi karena kedzaliman jin baik karena disuruh penyihir atau maksud tertentu dari jin.

39. Mandul; jin bersarang di dalam rahim atau menghalangi sel telur yang masuk ke rahim, atau bahkan sampai merusak setiap janin yang sudah jadi atas suruhan dukun.

40. Kista/Mium; penyakit ini sudah lama menjadi misteri di dunia kedokteran. Kadang sembuh dengan
mengangkatnya, dan kadang sebaliknya. Untuk membedakan penyakit kista medis atau sihir, kita bisa
membacakan ayat ruqyah ditangan dan meletakannya di perut. Jika terasa hangat atau panas, maka geser keatas. Jika penyakit pindah maka itu adalah kista dari sihir.

41. VicTor (Fikiran Kotor); jin bersarang di mata laki-laki, dan mengendalikannya saat memandang lawan jenis hingga tidak berkedip. Kadang jin bersarang dikemaluan (laki-laki) dan dada (berupa hawa panas, bagi
perempuan) dan membuat fikirannya kotor saat melihat lawan jenisnya.

42. Struk Ringan (tidak bisa berdiri saat mau shalat) atau tidak bisa melakukan gerakan tertentu dalam shalat).

43. Hypertensi, Jantung Bocor, Paru Basah, Batuk Menahun, Kolesterol, Asam Urat, Pengapuran dan penyakit lain yang tidak kunjung sembuh. Hal ini bisa disebabkan secara medis atau sihir, untuk membedakannya cukup bacakan surah al fatihah dan tiupkan ke tangan lalu letakan ditempat yang sakit. Jika terjadi rasa panas atau bertambah sakit maka itu adalah sihir.

44. Jomblo Menahun; sulit menikah, sulit dapat jodoh yang cocok, tidak mau menikah, atau selalu melihat calon suami/istri tiba-tiba menjadi mengerikan hingga akad yang direncanakan bubar.

45. Kedutan disebagian atau seluruh tubuh dengan frekwensi yang mengganggu.

46. Eksim, atau gatal yang sporadis ataupun lebih ringan dari itu yang tidak sembuh-sembuh.

47. Anak yang hyperaktif dan sangat nakal, bertenaga super saat marah, susah dibangunkan shalat dan tidak mau belajar mengaji dan pembantah dengan sorot mata aneh.

48. Anak indigo; sering bngobrol sendiri dan mengaku memiliki teman ghaib atau memiliki kemampuan indra ke 6
18 (mampu melihat jelmaan mahluk halus).

49. Diperkosa Jin. Mimpi didatangi laki-laki dalam bentuk bayangan hitam atau bentuk aneh (menyerupai mahluk alien dll).
=======================
Konsultasi Ruqyah
Aang ZE
081280033742
08179830742
085624222742

Kamis, 03 Agustus 2017

Dalil Hubbul Wathon

🇲🇨 HUBBUL WATHAN MINAL IMAN 💚

Banyak beredar di media sosial mengenai pernyataan seorang ustadz _antah berantah_ dari sebuah _harokah ontah berantah_ yang kami tidak ketahui dari mana dia belajar ilmunya _entah berantah_, yang menyatakan bahwa nasionalisme atau cinta tanah air tidak ada dalilnya.

Mari kita baca dahulu sebuah riwayat:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا أُخْرِجَ مِنْ مَكَّةَ : اِنِّي لَأُخْرَجُ مِنْكِ وَاِنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّكِ أَحَبُّ بِلَادِ اللهِ اِلَيْهِ وَأَكْرَمُهُ عَلَى اللهِ وَلَوْلَا أَنَّ أَهْلَكَ أَخْرَجُوْنِي مِنْكِ مَا خَرَجْتُ مِنْكِ (مسند الحارث – زوائد الهيثمي – ج 1 / ص 460)

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa saat Nabi diusir dari Makkah beliau berkata: Sungguh aku diusir dariMu (Makkah). Sungguh aku tahu bahwa engkau adalah Negara yang paling dicintai dan dimuliakan oleh Allah. Andai pendudukmu (Kafir Quraisy) tidak mengusirku dari mu, maka aku takkan meninggalkanmu (Makkah)” (Musnad al-Haris, oleh al-Hafidz al-Haitsami 1/460)

Dan ketika Nabi pertama kali sampai di Madinah beliau berdoa lebih dahsyat:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ (صحيح البخارى – ج 7 / ص 161)

“Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Makkah, atau melebihi cinta kami pada Makkah” (HR al-Bukhari 7/161)

Cinta Tanah Air itu Bagian dari Iman
Cinta adalah sumber dari rasa
Tanah air adalah sumber dari materi
Iman adalah sumber dari semua agama

Hadist marfu' ini termaktub dari lebih dari 5 kitab, yaitu:
1. Kitab Dalilul Falihin (syarah kitab riyadlus shalihin), Jilid 1 hal 26
2. Kitab Ad Durorul Muntasyiroh, Hadist Nomor 189.
3. Kitab Al Maqooshidul Hasanah, Hadist Nomor 391.
4. Kitab Kasyful Khofa, Hadist Nomor 2011.
5. Kitab Al Asroorul Marfuu'ah, Hadist nomer 168
6. Kitab DALILUL FALIHIIN Jilid 1 hl./26 ada sebuah ayat AL-Qur'an, Surat Al-Baqoroh : 126

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim as. berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentausa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian"

Nabi Ibrahim as. berdoa agar tanah airnya :
1. Menjadi negeri yang aman sentosa.
2. Penduduknya Dilimpahi rizqi
3. Penduduknya Iman kepada Allah dan hari Akhir dan adalagi ayat serupa didalam surat IBRAHIM : 35
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ
dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

Ini menunjukkan Nabi Ibrahim adalah seseorang yang begitu mendalam mencinta akan tanah airnya.

Kemudian didalam AlQuran, surat An Nahl 123 kita diperintah mengikuti millah (jejak) ibrohim :
ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan tuhan.

Salah satu dari millah Nabi Ibrahim adalah mencintai tanah air..."

Mengapa harus Mencintai Tanah Air?
dalam Kitab Jami'us Shoghir, Jilid I bab huruf Ta, halaman 222, bersabda Rasululloh SAW:
"Jagalah dirimu dari bumi, maka sesungguhnya bumi itu adalah ibumu"Adalah perintah untuk menjaga diri sendiri dan ibu pertiwi (tanah air) dari tindakan-tindakan negatif dari diri sendiri maupun tindakan orang luar.

Dalam Ar-Ruum 41 Alah swt. Berfirman
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Kemudian dalam KItab DALILUL FAALIHIIN halaman 27 :
".....Maka semestinya bagi orang yang sempurna imannya hendak membuat kemakmuran akan tanah airnya dengan amal sholeh"
Yang dimaksudkan dengan cinta tanah air itu adalah memakmurkan tanah airnya. memakmurkan dengan amal-amal sholeh atau amal-amal yang baik.

sedangkan tanah air manusia itu ada dua macam:
1. Tanah air jasmani, yaitu bumi tempat kita lahir dan berpijak.
2. Tanah air ruhani, yaitu tanah air akhirat, tempat dimana ruh kita berasal dan akan kembali nantinyakedua tanah air kita ini harus dimakmurkan, baik tanah air ruhani maupun jasmani. dimakmurkan dengan perbuatan-perbuatan baik.

Sehingga nantinya kita bisa menuai buahnya:

رَبَّنَااَتِنَافِ الدُّنْيَا حَسَنَةًوَفِ اْلاَحِرَةِحَسَنَةًوَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Selamat mencintai tanah air.
Wallahulmuwaffiq

Kamis, 27 Juli 2017

Sholawat FATIH

Keutamaan sholawat Fatih (Al-Fatih)

Yang terkenal dengan sebutan al-Yaqutah al-Faridah atas redaksi sholawat lainnya seperti lebih hebatnya burung Qatha berjalan di waktu malam dibandingkan dengan rayapan semut.
Tidak ada bentuk sholawat kepada Nabi yang membandinginya untuk seseorang bisa wushul kepada Allah dan mendapat pahala.
Keutamaannya tidak bisa dibatasi dan tidak bisa dianalogikan oleh akal. Karena keutamaan yang Allah berikan tidak bisa dipikirkan akal cerdas manusia.
Sholawat Fatih (Al-Fatih) memiliki banyak bentuk redaksi yang lebih mahal dari mutiara berharga. Jika engkau menginginkannya, maka bertanyalah kepada pelindung thariqah.
Keutamaannya dapat melipat tempat yang luas dengan sekejap mata. Dengan membaca sholawat Fatih (Al-Fatih) orang yang pincang dapat mendahului berlarinya orang yang sehat.
Banyak keberuntungan yang dapat diraih dengan membaca sholawat Fatih (Al-Fatih). Terutama apabila dibaca pada malam hari selepas shalalat isya.
Keutamaan satu kali membacanya di waktu malam seperti 500 kali membacanya di waktu siang lantaran pahala menjadi berlipat ganda.
Banyaknya istana dan berdampingan dengan Nabi Muhammad serta para bidadari yang cantik dan pelayan-pelayan dari wanita dan pria.
Mendapat pahala haji, umrah dan berperang ratusan dan puluhan kali.
Seandainya seseorang melakukan dosa sebanyak 400 tahun, maka dosa itu akan diampuni oleh Allah dengan sebab membaca sholawat Fatih (Al-Fatih) sebanyak 100 kali pada malam jumat.
Keutamaan-nya memiliki 8 martabat sebagiannya telah diungkap oleh putra said yang bernama Syaikh Umar Ibn Said al-Futiy dengan satu titik.
Diantaranya: membaca sholawat Fatih (Al-Fatih) satu kali sama dengan 600 kali dari ribuan sholawat para malaikat, manusia dan jin.
Dari awal mereka diciptakan sampai waktu sholawat Fatih (Al-Fatih) diucapkan. Dengan adanya izin dari Sayid Ahmad al-Tijaniy sekalipun dengan perantara

Bacaan Sholawat Fatih

(Mutiara Yang Tak Ada Tandingannya)

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .

Sholawat Fatih Latin :

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammaddinil Fatihi Lima Ughliqo Wal Khotimi Lima Sabaqo, Nashiril Haqqi Bil Haqqi Wal Hadi Ila Shirotikal Mustaqim Wa Ala Alihi Haqqo Qodrihi Wa Miq Darihil Adzim...

Shalawat Fatih Artinya:

“Ya Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanmu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar - benar kekuasaannya yang Maha Agung. ”.

Rabu, 26 Juli 2017

Biografi Mama Gelar Cianjur

RIWAYAT SINGKAT PANGERSA MAMA GELAR

PESANTREN GELAR Cibeber 43262
CIANJUR JAWA BARAT

KATA PENGANTAR


بسم الله الرحمن الرحيم

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Alloh Subhanahu Wata'ala, yang telah memberikan kepada kita kesempurnaan berupa aqal sehat, badan yang sehat, Jasmani dan rohani yang sehat, berkat ridho dan pertolongan Alloh Subhanahu Wata'ala kami penulis (Keluarga Besar Pesantren Gelar) Alhamdulillah dapat menghasilkan penulisan atas lembaran-lembaran tentang sejarah singkat “PANGERSA MAMA GELAR”, yang telah tercatat dan tersusun, namun masih sangat jauh dari kesempurnaan dan masih kurang lengkap, maka dari itu penulis memohon kepada pembaca untuk menambahkan kelengkapannya, khususnya kepada keluarga, murid-murid dan para santrinya yang mengetahui tentang sejarah PANGERSA MAMA GELAR untuk melestarikan kepada anak cucunya maupun para pencintanya.
Adapun ditulisnya sejarah singkat ini selain untuk mengenal dan mengetahui tentang kehidupan PANGERSA MAMA GELAR, juga untuk mempelajari dan mengikuti jejak (tapak lacaknya beliau) demi untuk mengembalikan kesadaran kita tentang nilai-nilai yang diajarkan PANGERSA MAMA GELAR untuk diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, atas kemurahan rahmat Alloh Subhanahu Wata'ala dan hidayahnya, semoga setelah memahami sejarah ini, akan semakin memperpadat ruang lingkup keimanan, ketaqwaan dan kecintaan kita terhadap para ulama, khususnya kepada PANGERSA MAMA GELAR berserta sanak keluarga, dan kerabatnya.
Dan semoga pula jejak para ulama sebagai kekasih Alloh Subhanahu Wata'ala , khususnya PANGERSA MAMA GELAR yang tertulis ringkas dan terpapar di dalam sejarah singkat ini, menjadi suri tauladan bagi keluarga, kerabat, para murid dan santrinya sebagai penuntun, umumnya kaum muslimin dan muslimat, dalam sebuah perjalanan menuju cita-cita yang mulia (Jannatun Naim) guna menjadi manusia yang tangguh sebagai “insanan kamilan” yang memegang teguh, menjaga serta memelihara kemurnian agama Islam yang rohmatan lil alamin, hingga hari yang telah dijanjikan Alloh Subhanahu Wata'ala (yaitu hari kiamat) seperti pepatah mengatakan,“Tak kenal maka tak sayang”, bagaimana PANGERSA MAMA GELAR mau sayang kalau kita tidak mengenalnya dan “Orang-orang yang bijak adalah orang yang tidak melupakan sejarah nenek moyangnya (sesepuhnya).

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Alloh Subhanahu Wata'ala , (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup (100), tetapi kamu tidak menyadarinya”. (QS. Al-Baqarah : 154).

والله اعلم باصواب

Penulis,
SAMBUTAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Alhamdulillah Wassyukru Ala ni'amillah, kami atas nama Keluarga Besar Pondok Pesantren Gelar mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas tertulisnya buku sejarah ringkas ini.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi MUHAMMAD Sholallohu Alaihi Wasallam yang diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia serta merobohkan benteng-benteng kejahiliahan untuk kemudian dibimbing menuju kejalan kebenaran nan terang benderang.
Melihat situasi sekarang ini, santri bertindak sebagai satu-satunya komunitas pemuda yang didamba-dambakan menjadi pemimpin masyarakat atau kyai, ini memperlihatkan kecenderungan yang semakin lama semakin terjadi degradasi di segala bidang, mulai dari moralitas, kualitas dan kuantitasnya.
Untuk itu semoga sejarah ringkas PANGERSA MAMA GELAR ini sebagai tolak ukur dan pelajaran bagi semua orang khususnya keluarga beserta sanak kerabat dan para murid-muridnya. Maka dari itu kami akan menyampaikan beberapa pesan-pesan yang disampaikan PANGERSA MAMA GELAR :

عليك بطريق الهد ۞ ولايضرك قله الساكين
وهياك وطرق الردى ۞ ولا تغتر بكثر الهاكين

“Tetaplah pada jalan, petunjuk, tidak apa-apa yang menjalani sedikit.”
Jauhilah jalan yang menyeleweng, jangan mudah tergiur,. Karena banyak orang yang sesat”.

فتابع الصالح فمن سلف ۞ وجانب البدعة فمن حلفا

“Ikutilah barang yang baik dari ulama salaf, jauhilah pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan pemimpin modern”.

وَدَوَامُ اْلقُرْاَنِ طَرْفِي يُّوْمِكَ ۞ وَوَرَدَا اِذِ اْلعُلُوْمُ مِنْهُ تَنْتَهِى

“Tetap selalu membaca Al-Qur’an pada ujung harimu (pagi sore) Jadikan wiridan baca Al-Qur’an itu, sebab dari situlah sumber ilmu”.
Maka sebagai sikap yang arif dalam menyikapi isi tulisan ini semoga kita dapat melakukan muhasabah atas mawas diri
“TAK ADA GADING YANG TAK RETAK MARILAH KITA MAWAS DIRI”
Akhirnya kita juga harus selalu muhasabah atas perlakuan kita tehadap perjuangan PANGERSA MAMA GELAR yang sangat kita cintai ini, apakah sudah sesuai apa yang diajarkan oleh PANGERSA MAMA GELAR dan para sesepuh Gelar.

وَالله الموَافق الى اقوَام الطريق وَالسلام عليكم وَرحْمة الله وبركاته

(Keluarga Besar MAMA GELAR)


SEJARAH SINGKAT
PONDOK PESANTREN GELAR DAN MAMA GELAR
SEJARAH PESANTREN GELAR

Pondok pesantren GELAR berdiri pada tahun 1932 M / H oleh Pengersa MAMA KH. AHMAD SYUBANI bin HUSNEN (Mama Gelar Pertama) beliau dari Kadu Pandak, Cianjur Selatan, latar belakang pendidikan beliau, selain di pendidikan formal juga beliau mondok di beberapa pesantren diantaranya, beliau mondok di pesantren Gentur, yang terletak di desa Gentur Warung Kondang yang pada waktu dipimpin dan diasuh oleh PANGERSA MAMA KH. AHMAD SATIBI (PANGERSA MAMA GENTUR) abahnya Aang Nuh Mama Gentur, dan di pondok Pesantren Cibitung Bandung yang dipimpin dan diasuh oleh KH. Ilyas (MAMA Cibitung). Setelah selesai mondok di beberapa pesantren beliau menjalani sunah Rasul menikah dengan HJ. Aisyah Putri pertama dari MAMA KH. Ibrahim pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Peuteuy Condong, yang terletak di desa Peteuy Condong, dari pernikahannya beliau dikaruniai anak 6 putra-putri, 3. laki-laki dan 3 perempuan, beliau pulang ke rahmatullah pada hari Ahad jam 17.30 WIB pada tanggal 8 Romadhon 1395 H / 14 September 1975 M.

MAMA GELAR
Selanjutnya pondok pesantren GELAR dilanjutkan oleh putra pertamanya yang bernama KH. Zein Abdossomad (PANGERSA MAMA GELAR) MAMA GELAR lahir di Peteuy Condong Lebak, latar belakang pendidikan pengersa MAMA GELAR, selain dari ayahnya beliau juga aktif mondok di beberapa pesantren di Jawa Barat, dikatakan bahwa beliau mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, sehingga dalam masantrennya beliau tidak membutuhkan waktu yang lama seperti yang lainnya.
Setelah selesai mondok di beberapa pesantren formal maupun informal Jawa Barat, pada usia 18 tahun pengersa MAMA GELAR melanjutkan studinya menimba ilmu di Timur Tengah selama 4 tahun dari seorang ulama besar yang bernama Al-Alim Al-Alamah Assayyid Al Habib Alwi Ibnu Al-Maliki Makkah Saudi Arabia, setelah beliau menyelesaikan belajarnya beliau pulang ke tanah kelahirannya di Indonesia, setelah sampai ke Pesantren Gelar beberapa saat kemudian beliau langsung mondok atau Masantren ke Pesantren Gentur, karena beliau sangat cerdas dan punya kelebihan dari orang lain, setelah Abuya Gentur meliatnya, Abuya Gentur menikahkan PANGERSA MAMA GELAR dengan putrinya, PANGERSA MAMA GELAR akan melaksanakan ziarah ke tanah suci, isteri PANGERSA Mama Gelar di panggil sang maha kuasa meninggal dunia. Setelah kemudian PANGERSA Mama melaksanakan rukun Islam yang kelima yaitu haji ke tanah suci Baitullah. Pada saat di perjalanan di tengah-tengah laut, tiba-tiba kapal laut yang dikendarai beliau diterpa gelombang laut yang sangat besar dan dahsyat sehingga kapal hampir terjatuh, kemudian beliau bersama para pengendara kapal dan para sahabatnya mengadakan acara Istighotsah berdo’a bersama-sama untuk meminta keselamatan kepada Alloh Subhanahu Wata'ala yang maha kuasa. Setelah selesai bero’a, maka kemudian gelombang yang menerpa kapal surut berhenti, hingga alhamdulillah tidak lagi mendapatkan kesulitan di dalam perjalanan ke kota Jeddah. Setelah sampai di Jeddah beliau meneruskan perjalanannya ke kota Mekkah, di terik yang sangat panas perjalanan yang ditempuh beberapa kilometer, beliau bersama para sahabatnya berjalan kaki menuju Mekkah. Setelah selesai melakukan ibadah dari Makkah kemudian beliau meneruskan perjalanan bersama para sahabatnya berjalan ke kota Madinah, dengan berjalan kaki pula (dikatakan sahabatnya berjumlah 40 sahabat) yang diantaranya para ulama dari berbagai kota di Indonesia antara lain dari kota Pekalongan, Gresik, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan kota lainnya. Dari para sahabat beliau bertemu dengan sahabat yang bernama KH. Jazili (Papih) pimpinan dan pengasuh pondok pesantren yayasan Al Hidayah Ranca Keyep Cilangkap Tanggeug Cianjur Selatan.
ZIARAH KE BAITULLAH

Menurut keterangan, beliau pada saat melakukan haji, beliau pulang dari Madinah, kondisi pembekalan sudah habis sehingga menurut cerita beliau mengalami kelaparan di dalam perjalanan. Sehingga beliau mengumpulkan makanan-makanan bekas berupa buah-buahan (berupa cankang atau kulit semangka, karena sangking lemas dan lelah, hampir dua kali PANGERSA Mama Gelar pingsan karena kehabisan tenaga, hingga melakukan perjalanan dengan cara merangkak, karena kondisi pada saat itu sangat panas di gurun pasir, perjalanan dilakukan antara Madinah-Mekkah (bir ali) sekarang. Di tengah perjalanan beliau istirahat dan tidur sejenak dengan cara tidur meluruskan kaki ke barat jalan karena dikhawatirkan tapak jalan hilang, karena pasir yang tertiup angin selalu menutupi jalan setapak..
Setelah saat menjelang malam ada seorang sahabat yang mengalami sakit, karena kelaparan dan kehausan, di kala malam itu tiba-tiba serombongan saudagar Madinah melewati jalan beliau (PANGERSA Mama Gelar) setelah bertemu, beliau meminta kepada rombongan berupa air dan hanya dikasih satu yang terbuat dari kulit onta, Alhamdulillah mengalamai suatu keanehan, tiba-tiba ada sebuah bintik-bintik cahaya di sela-sela perjalanan gurun pasir, kemudian PANGERSA Mama Gelar mengejarnya hingga jauh, setelah didapatkan ternyata ada bekas telapak onta yang berisi air yang penuh dengan kotoran, kemudian Mama memanggil seluruh rombongan, sahabatnya dan meneguknya satu persatu. Sehingga jamaah rombongan merasakan air itu lebih manis dari pada madu, lebih bening dari pada air putih. Dikatakan kekuatan air itu dari pada madu lebih bening dari air putih. Dikatakan kekuatan air itu mampu selama perjalanan 15 hari dan tidak mengalami rasa haus dan lapar.
Masya Alah itu adalah sebuah pertolongan dari Alloh Subhanahu Wata'ala dan sebuah karunia yang diberikan kepada PANGERSA Mama Gelar khususnya, dan berkat do’a bersama rombongan dan jamaahnya. Subhanallah wal Alhamdulillah setelah selesai melakukan ibadah haji, kemudian Papih H. Jazili (Mama Cilangkap) mempermohonkan kepada PANGERSA MAMA GELAR agar adiknya yang bernama HJ. Fatimah (Umi Gelar) untuk dipinang dan dinikahinya sebagai siteri beliau, Umi HJ. Fatimah adalah putri dari KH. Badrudin Cilangkap Tangerang, dari pernikahannya beliau (PANGERSA Mama Gelar) dikarunia oleh Alloh Subhanahu Wata'ala sembilan anak terdiri dari 4 laki-laki dan 5 perempuan yaitu sebagai berikut :

1.KH. Dadang Darussalam
2.Ibu Hj. Aliyah Maryam
3.KH. Muhammad Faisal
4.Ibu Hj. Riwawah (alm)
5.Ibu Hj. Iyang Sobariyah
6.KH. Hubban Zein
7.Ibu Hj. Muslimah
8.Ibu Hj. Siti Rahmah
9.KH. Gibban Zein

Pengersa MAMA GELAR adalah yang mengharumkan dan membesarkan nama Pesantren Gelar, beliau menetap dan mengembangkan Ilmunya, beserta isteri dan putrinya di lingkungan pondok pesantren GELAR.
Pengersa MAMA GELAR mengadakan kepada para santri dan muridnya serta masyarakat sekitar, selain kitab-kitab kuning beliau mengajarkan tentang disiplin hidup dan bagaimana cara memahami tentang kehidupan di dunia, beliau lebih mengajarkan dan menekankan terhadap perilaku yang berakhlakul karimah.
PANGERSA Mama Gelar berwasiat kepada keluarga, santri, dan para muridnya agar selalu melawan hawa nafsu, dan belajar ilmu sebanyaknya, sifat beliau disiplin militer terutama memerintahkan kepada murid-muridnya, agar jangan meninggalkan sholat berjamaah dan selalu tepat pada waktunya. Pengersa Mama Gelar juga dikenal sebagai ulama Ahlulhikmah dimana pangkat Al Hikmath di atas ulama, beliau pandai dalam hal-hal ilmu juga pandai dalam ilmu sosial (sosiologi) yaitu mengayomi masyarakat. Dan selalu mengajarkan tentang pentingnya hidup bermasyarakat (Ukhwah Islamiyah Basyariah) persatuan, dan kesatuan bangsa, Negara.
Selain itu PANGERSA Mama Gelar juga pula mendirikan majelis-majelis Ta’lim yang terdapat di beberapa daerah Jawa Barat, masjelis-majelis ini sebagai wadah persatu rakyat, agar rakyat, masyarakat tidak menjauhi terhadap ulama, Majelis-majelis ta’lim yang masih ada dan terdata sampai sekarang berjumlah sebanyak 137-147 hingga sekarang, majelis-majelis ta’lim yang tersebar selain di Jawa Barat juga ada di Pulau Sumatra, Lampung, Kalimantan dan Irian Jaya dan kota-kota lainnya yang belum terdata.
Di tengah-tengah keberhasilannya pengersa Mama Gelar sempat menyampaikan wasiatnya melalui si’iran-si’iran (Nadzom) yaitu hasil-hasil karya yang beliau sebarkan diantaranya

بسم الله الرحمن الرحيم

فَوَاللهِ مَافَرَقْتُكُمْ عَنْ مَلاَلَةِ وَلَكِنَّ مَايُقْضَى فَسَوْفَ يُكُوْنُ

كوريغسومفه دمى الله موئل بساففسهان
جغ ارانجن سريريياسباب بوسن ياءجمونا
ناغييغياء كومهااتوه فستين الله دى فستيان
مؤت موئك مندوردئى اسوككيتو كاجدييان
هيك تغالى فرارسول انبياء جغ اولياءنا
علماء جغ امر اءنا اغنياء جغ فقر اءنا
تيانو كاكه روغكهنا كابيه انتى كؤمؤتنا
وقطوسنامه مغكا تئيغ سوفدوس حسن الخاتمه
كاسدااياكولا وركا سناك برايا كابيهان
كاسدايا كورو – كورو كتوت كافا مرينتهان
فربدوس نداها فونتن لاحر سنارغ باطنا
عبدى ياندا شفاعة كانبى نومكاممة
ياعه كاجلم نوساله بيلاكا كابييه راهية
وصية كاسنترى 2 كدى غاجى اوله فكة
حزب

الى حضرة روح الشيخ عبد الجيلا نى الفاتحه

عِبادالله رجال الله ۞اغيثونا لاجل الله
وكنوا عونناالله۞عسى نحظى بفضل الله
ويااقطاب وياانجاب۞وياسادت ويااحباب
واتم يااولى الاباب۞تعالوا وانصروا الله
سالنكم سالنكم۞وللز لفى رجونكم
وفى امر قصدناكم۞فشدوا عزمنكم لله
فياربى بساداتى۞تحققلى اشارتى
عسى تاءتى بشارتى۞ويصفو وقتنالله
بكشف الحجب عن عين۞ورفع البين من بين
وطمس الكيف والاين۞بنور الوجه يا الله
صلاة الله مولانا۞على من بالهدى جانا
ومن بالحق اولانا۞شفيع الخلق عندالله
ياالله بها ياالله بها۞ياالله بحسن الخاتمة
ياالله بها ياالله بها۞ياالله بحسن الخاتمة

Selasa, 25 Juli 2017

Biografi Mama Gentur Cianjur

BIOGRAFI MAMA GENTUR Cianjur

KH. Ahmad Syathibi Al-Qonturi
Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Wara` Ahmad Syathibi al-Qonturi

Nama asli : Ahmad Syathibi

Lahir : Gentur, Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat, Hindia Belanda

Meninggal : Gentur, Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia

Nama lain : Adun, Dagustani, Ahmad Syathibi, Syekh Ahmad Syathibi al-Qonturi, Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Wara Syekh Ahmad Syathibi al-Qonturi, Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro Asy-Syaikh Ahmad Syathibi bin Muhammad Sa'id Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi Asy-Syafi'i.

Suku : Sunda

Pekerjaan : Pengajar di Pesantren Gentur dan Masjid Agung Cianjur

Zaman : Hindia Belanda

Gelar : Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Wara`

Denominasi : Sunni

Pasangan : - Hajjah Siti Nafi'ah | Hajjah Siti Sholihah

Anak :
Mama Haji Hidayatullah (Aang Baden) - Pengajar Pondok Pesantren Picung, Warungkondang, Cianjur
Mama Haji Rohmatullah (Aang Eyeh) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Mama Haji Hasbullah (Aang Abun) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Mama Haji Abdul Haq Nuh (Aang Nuh) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Hajjah Siti Aminah (Ibu Hajjah Mas Noneh) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Hajjah Mas Ucu Qoni'ah - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur
Orang tua :
Ayah : Mama Haji Muhammad Sa'id (Gentur, Warungkondang, Cianjur) bin Mama Haji Abdul Qodir (Ciawi, Ciawi, Tasikmalaya) bin Syekh Nur Hajid (Pamijahan, Bantarkalong, Tasikmalaya) bin Syekh Nur Katim (Seulakopi, Cianjur) bin Syekh Dalem Bojong (Pamijahan, Bantarkalong, Tasikmalaya) bin Syekh Abdul Muhyi (Pamijahan, Bantarkalong, Tasikmalaya).
Ibu : Hajjah Siti Khodijah

Kerabat

Hajjah Ruqiyah - Pengajar Pondok Pesantren Cipadang, Cianjur (kakak)
Mama Haji Ilyas (Mama Haji Yahya) - Pengajar Pondok Pesantren Babakan Bandung, Sukaraja, Sukabumi (kakak)
Mama Haji Muhammad Qurthubi (Mama Gentur Kidul) - Pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur (adik)

Biografi Mama Gentur :

Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro Asy-Syaikh Ahmad Syathibi bin Muhammad Sa'id Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi Asy-Syafi'i (bahasa Arab: العالم العلامة الكامل الورع الشيخ أحمد شاطبى بن محمد سعيد القنتورى الشنجورى الجاوى الشافعى, lahir di Cianjur, Hindia Belanda, sekitar tanggal 12-18 tanpa diketahui secara pasti bulan dan tahun kelahirannya - meninggal di Cianjur, Indonesia pada Rabu 14 Jumadil Akhir 1365 Hijriyah, tanggal 15 Mei 1946) atau lebih dikenal dengan Mama Gentur adalah salah satu sosok ulama Tatar Pasundan yang bergelar Al-Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Wara.

Sejarah

Ahmad Syathibi diperkirakan lahir sekitar tanggal 12-18 tanpa diketahui secara pasti bulan dan tahun kelahirannya di Kampung Gentur, Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat, Hindia Belanda. Tetapi, yang jelas ia keturunan Syekh Abdul Muhyi, Pamijahan, Tasikmalaya, Tatar Pasundan. Nama sewaktu kecilnya adalah Adun, setelah pulang dari Mekkah namanya diganti menjadi Dagustani. Namun, nama masyhurnya sekarang yaitu Al-'alim Al-'allamah Syaikh Ahmad Syathibi atau biasa disebut sebagai Mama Gentur kata orang sunda yang jadi anak muridnya.

Ahmad Syathibi adalah anak ketiga dari empat bersaudara buah hati pasangan Mama Hajji Muhammad Sa'id & Ibu Hajjah Siti Khodijah. Kakak kandungnya antara lain Hajjah Ruqiyah (pengajar Pondok Pesantren Cipadang, Cianjur), Mama Hajji Ilyas (alias Mama Hajji Yahya, pengajar Pondok Pesantren Babakan Bandung, Sukaraja, Sukabumi), dan adik kandung yakni Mama Hajji Muhammad Qurthubi (alias Mama Gentur Kidul, pengajar Pondok Pesantren Gentur, Warungkondang, Cianjur).

Perjalanan

Kabar dari Syekh Ahmad Eumed (alias Mama Cimasuk, Garut) bin Syekh Muhammad Rusdi (alias Mama Haurkoneng, Garut), "Waktu saya mengunjungi Mama Gentur, beliau mengisahkan, "Bahwa dulu Mama ketika sangat menginginkan punya ilmu yang besar tapi Mama merasa bingung memilih guru untuk ngaji kemana?"

Akhirnya Mama berangkat ziarah kubur ke Habib Husain bin Abu Bakar Alaydrus alias Wali Luar Batang, Jakarta. Disitu Mama membaca Shalawat Nariyah sebanyak 4444 kali dan tamat sebanyak 44 kali dalam waktu delapan bulan. Kemudian, setelah itu Mama bermimpi bertemu dengan Wali Luar Batang. Wali tersebut berkata, "Kalau kamu benar-benar mau punya ilmu yang besar, segeralah pergi ke daerah Garut."

Menempuh pendidikan

1. Pesantren Keresek

Maka kemudian Mama mulai berangkat ke Pesantren Keresek. Kata Mama Keresek, "Kalau Ananda mau punya ilmu yang besar, besok mama antar ke paman mama yaitu Pangersa Mama Ajengan Muhammad Adzro'i di Bojong, sebab dalam waktu sekarang ini para sepuh yang punya ilmu yang besar di tiap kabupaten juga kebanyakan adalah yang nyantri ke paman mama tersebut, yaitu Syekh Muhammad Adzro'i, Bojong, Garut". Mama Gentur menginap semalam di Keresek, besoknya kemudian diantarkan ke Pesantren Bojong.

2. Pesantren Bojong

Diceritakan waktu pertama masuk ke Pesantren, oleh guru di pesantren disumpah jikalau tidak mempunyai ilmu sihir. Kemudian beliau melaksanakan sumpahnya tanda tidak memiliki ilmu sihir. Kemudian barulah beliau diterima sebagai murid di Pesantren. Makanan yang biasa beliau makan selama di pesantren cukup dengan talas yang dicuilkan ke dalam sambel roay, tidak pernah makan yang enak dengan rupa-rupa makanan.

Ketika mendapati masalah kitab yang susah difaham, beliau langsung menghadiahi mualifnya dengan makanan dan aurod shalawat. Hanya dalam waktu 40 hari mondok di Bojong beliau sudah hafal kitab Yaqulu (Nazom Maqsud, dalam ilmu shorof), Kailany (ilmu shorof), Amrithy (ilmu nahwu), Alfiyah (ilmu nahwu dan shorof), Samarqondy (ilmu bayan), dan Jauhar Maknun (ilmu ma'ani, bayan dan badi).

Keunggulan Pesantren Bojong - Garut adalah para santri yang belajar di pesantren tersebut jika sudah belajar selama dua tahun biasanya akan jadi Al-'Alim al-'Allamah. Mama Gentur menetap di Pesantren Bojong hanya selama satu tahun hingga akhir bulan Sya'ban, karena disuruh gurunya, yaitu Syekh Muhammad Adzro'i untuk menemani Kiyai Muhammad Rusdi atau Kiyai Rusdi berguru ngaji di Pesantren Gudang - Tasikmalaya sekarang, yang sudah menetap selama empat tahun.

Kiyai Rusdi merupakan salah satu santri Bojong, disaat Mama Gentur mulai mondok di Pesantren Bojong tersebut Kiyai Rusdi sudah genap tiga tahun. Ketika Ajengan Muhammad Rusdi sudah genap dua tahun di Bojong juga oleh gurunya yaitu Syekh Muhammad Adzro'i sudah disuruh muqim sebab sudah Allamah, hanya saja ayahnya dan kakeknya belum mengizinkan.

Sebab menurut pendapat kakeknya yaitu Syekh Utsman berkata kepada Syekh Muhammad Adzro'i, Bojong, "Ajengan khawatir masih remaja, baru usia 17 tahun entar jadi Kiyai nunggul dan takut kasar bahasanya." Kemudian dijawab oleh Mama Bojong, "Tidak akan jadi Kiyai nunggul Mang Haji, saya yang bertanggungjawab, bahkan santrinya juga putra-putra saya dan santri-santri saya." Kemudian dijawab lagi oleh kakeknya, "Ajengan semoga berkenan untuk menambah lagi ilmunya kepada cucuku itu, agar cucuku itu ilmunya semakin bertambah matang, fahamnya semakin bertambah jenius."

Maka kemudian Mama Bojong bersedia untuk mengajar Kiyai Muhammad Rusdi lagi. Ketika Ajengan Muhammad Rusdi sudah genap empat tahun di Bojong sedangkan Mama Gentur sudah genap satu tahun. Dari situ Kiyai Rusdi disuruh ngaji ke Mama Syuja'i, Gudang, Tasikmalaya, ditemani oleh Mama Gentur.

3. Pesantren Gudang

Menurut penuturan Mama Gentur, Mama Gudang jika sedang mengajar dihadapan Kiyai Rusdi dagu dan badan beliau bergetar dikarenakan sungkan akan ilmunya Kiyai Rusdi. Bahkan, Mama Gudang berkata kepada Mama Gentur, "Katakan kepada Ki Rusdi segeralah bermukim. Bukankah Kang Adzro'i pun sudah menyuruhnya dan sudah ada dalam ridho guru?" Kemudian Mama Gentur menyampaikan amanat dari gurunya itu dengan sebisa-bisa bicara kepada Ajengan Muhammad Rusdi. Namun, tetap saja ayah dan kakeknya belum juga menyetujuinya.

Kemudian Kiyai Rusdi setelah mondok di Gudang selanjutnya pindah lagi ke Syekh Muhammad Shoheh, Bunikasih, Cianjur yang disebut Ba'dul Ikhwan oleh Syekh Ibrahim al-Bajuri dalam kitab Tijan. Syekh Muhammad Shoheh, Bunikasih, Cianjur dan Syekh Muhammad Adzro'i, Bojong, Garut adalah teman sepondok sewaktu ngaji di Syekh Ibrahim al-Baijuri. Mama Gentur terus menetap di Gudang hingga sembilan tahun lamanya.

Waktu mondok pesantren di Gudang, beliau pernah ziarah ke makam kubur di Geger Manah. Sebelumnya beliau puasa dulu selama empatpuluh hari baru berangkatlah ke Geger Manah dan langsung mendatangi juru kunci makam. Beliau disambut di rumah kuncen sembari ditanya perihal maksud dan tujuannya, yaitu hendak ziarah tabaruk di makam keramat. Kemudian diantarlah beliau menuju makam keramat tersebut. Kira-kira jam empat Subuh beliau pulang dari makam dan balik lagi ke tempat kuncen, kemudian kuncen menjamunya dengan rupa-rupa makanan.

Selesai makan, beliau bertanya kepada kuncen, "Mang, malem tadi ada hujan kesini gak?" Jawab kuncen, "Ah, gak ada. Memangnya ada apa Ajengan?" Kuncen agak heran. "Waktu saya di makam sedang ziarah tiba-tiba ada hujan yang besar sekali, petir menyambar-nyambar disertai angin yang sangat kencang. Saya melihat pohon kayu yang amat besar merunduk-runduk ke tanah seperti mau runtuh, tumbang." Kuncen bertanya, "Terus ada apa lagi?" Jawab Mama Gentur, "Ah rahasia, saya gak sanggup menceritakannya."

Di malam itu kata penduduk kampung ada suara ayam berkokok yang terdengar jelas oleh semuanya, sedangkan di kampung tersebut tidak ada yang punya ayam yang suaranya seperti itu. Semuanya kaget akan suara ayam tersebut, kemudian diselidiki darimana sumbernya suara. Ternyata yakin bahwa suara ayam tersebut berasal dari atas pasir (sunda : bukit atau gunung kecil), tempat makam yang diziarahi oleh Pangersa Mama Gentur. Kata Mama Gentur, "Setelah 9 tahun di Gudang kemudian Mama berangkat ke Mekkah ngaji ke Syekh Hasbullah.

4. Pesantren di Mekkah

Pertama ngaji di Syekh Hasbullah banyak yang menyepelekannya. Suatu hari, Syekh Hasbullah berkata kepada murid-muridnya, kira-kira begini artinya, "Besok hari Rabu kita akan mulai ngaji kitab Tuhfatul Muhtaj, tapi sebelumya kalian muthala'ah dulu kitabnya. Hasil muthala'ah tuliskan dalam buku masing-masing. Besok semua harus hadir dan bawalah hasil tulisan tersebut. Besoknya Syekh Hasbullah memeriksa buku murid-muridnya. Ketika melihat buku tulisan Mama, Syekh Hasbullah tertegun, kemudian buku Mama Gentur dipisahkan dan melanjutkan pemeriksaannya.

Setelah selesai, Syekh Hasbullah berkata, "Ngaji Tuhfah batal sebab gak pantas Syatibi ngaji kepada saya, bahkan seharusnya saya yang ngaji ke Syatibi. Masalah yang belum sampai saya muthala'ah, dalam buku Syatibi sudah ada. Saya gak sanggup mentaswirkan kitab dihadapan Syatibi. Tetapi, oleh sebab semuanya meminta untuk diteruskan, dan juga Mama memohon supaya diteruskan biarpun dibaca hanya lafadznya, maka barulah Syekh Hasbullah bersedia walaupun cuma lafadznya hingga tamat.

Kata Mama Gentur, "Ilmu yang dipakai muthala'ah kitab tuhfah tersebut adalah sebagian ilmu yang diterima dari Syaikhuna Bojong." Inilah ciri Allamah-nya Syaikhuna Bojong, Garut. Sewaktu di Mekkah, Mama Gentur suka shalat didepan baitullah, para askar sudah pada tahu dan memberi isyarat kepada jama'ah yang lain supaya ada tata hormat kepada beliau sembari berkata, "Hadza 'Ulamaul Jawa".

5. Pesantren di Mesir

Setelah sekian lama di Mekkah, kemudian beliau berangkat ke Mesir dengan maksud mau melanjutkan thalab ilmunya. Namun, Ulama Mesir sama berkata, "Sudah tidak ada guru buat Ahmad Syathibi". Hanya ada satu ulama ahli qiro'at Qur'an yang berasal dari Indonesia juga yang bermuqim di Mekkah, yaitu dari Pulau Bawean. Selanjutnya mereka saling menggurui. Mama Gentur mengajar ilmu Mantiq, ulama Bawean mengajar ilmu Qiro'at.

Sesudah Mama Gentur mukim di Mekkah selama tiga tahun, kata satu riwayat kemudian ada utusan dari Syekh Muhammad Shoheh, Bunikasih, Cianjur. Amanatnya, "Katakan kepada Syatibi segeralah pulang kemudian mukim di Cianjur, sebab di daerah Tatar Pasundan sudah tidak ada lagi yang kuat untuk jadi pemimpin dan tauladan dari pengamalan ilmu yang sebenarnya.

6. Pesantren Bunikasih

Kemudian Mama Gentur pulang ke Cianjur melanjutkan mengaji ke Syeikh Shoheh Bunikasih, kemudian mukim di Gentur. Sebelum muqim, beliau membaca Shalawat Nariyyah terlebih dahulu sebanyak 4444 kali dengan maksud supaya mukimnya ditambah-tambah ilmu dan tambah-tambah manfaatnya.

Cara Mama Gentur dalam menyebarkan ilmunya yaitu beliau tidak pernah mengajarkan suatu ilmu kepada murid-muridnya kecuali telah ia amalkan terlebih dahulu. Seperti beliau mengijazahkan shalawat untuk umum sesudah diamalkan terlebih dahulu selama 40 tahun. Beliau pernah diminta mengaji kitab Tuhfah Muhtaj, sebelum belajar mangaji beliau puasa dulu selama empatpuluh hari.

Jika makan, beliau cukup di mangkok dengan garam. Beliau tidak pernah makan enak sebagaimana keadaan beliau pada waktu nyantri di pesantren. Suatu ketika, beliau khusus diundang makan-makan oleh "Om Muharam". Ia adalah seorang saudagar kaya raya di Cianjur. Segala makanan dan minuman disediakan. Namun, yang dimakan beliau cuma sedikit nasi yang dicuilkan ke garam saja. Begitulah menu beliau makan selamanya. Cuma pernah sesekali makan agak beda, termasuk mewah menurut beliau yaitu waktu makan dengan pepes burayak (ikan kecil) hasil ternak beliau, sebab kasab beliau yaitu ternak telur ikan hingga jadi burayak.

Malah, suatu ketika Mama Gentur berternak telur ikan di kolam. Ketika sudah jadi burayak, tidak biasanya waktu itu bibit telur jadi dan mulus semuanya. Dari situ Mama memanggil pekerjanya yang bernama Ki Yusuf. Kata beliau, "Suf, coba kesini bawa cangkul!" Ki Yusuf menjawab, "Ada apa, Kang?" Kata Mama Gentur, "Kamu lobangi pinggir kolam ini, kemudian buanglah sebagian airnya!" Ki Yusuf heran, "Kalau begitu bukankah burayaknya pasti pada kabur, Kang?" Kata Mama Gentur, "Iya sengaja biar pada kabur ikan-ikannya takutnya ini istidraj karena sadar diri belum bisa ibadah". Setelah terbuang sebagian air dan ikan-ikannya, barulah Ki Yusuf disuruh menutup kembali lubang air tadi.

Karya Tulis

Semasa hidupnya beliau mengarang rupa-rupa kitab kurang lebih sekitar 80 kitab, berbahasa Arab dan Sunda. Diantaranya adalah :

1. Sirojul Munir (dalam ilmu fiqih)
2. Tahdidul 'Ainain (dalam ilmu fiqih)
3. Nadzom Sulamut Taufiq (dalam ilmu fiqih)
4. Nadzom Muqadimah Samarqandiyah (dalam ilmu bayan)
5. Fathiyah (dalam ilmu bayan)
6. Nadzom Dahlaniyah (dalam ilmu bayan)
7. Nadzom 'Addudiyah (dalam ilmu munadzoroh)
8. Nadzom Ajurumiyah (dalam ilmu nahwu)
9. Muntijatu Lathif (dalam ilmu shorof)
Dan Lain-lainnya

Sebagian karangannya dalam ilmu bayan ada yang menyebar sampai Tanah Arab. Para Ulama Arab dan Mesir banyak yang membaca hasil karya beliau dan memujinya seraya berkata, "Ternyata di Tanah Jawa ada juga ulama yang luas ilmunya".

Murid-murid

Beliau memiliki banyak murid, kurang lebih tiga ribu muridnya yang menjadi ulama besar, antara lain :

- Syekh Tubagus Ahmad Bakri (Mama Sempur), Plered, Kabupaten Purwakarta

- Syekh Ahmad Eumed (Mama Cimasuk), Karangpawitan, Kabupaten Garut

- Syekh Zinal 'Alim (Mama Haur Kuning)

- Syekh Muhammad 'Umar Bashri (Mama Fauzan), Sukaresmi, Kabupaten Garut

- Syekh Syarifuddin , Cipaku, Darajat, Garut

- Syekh 'Izzuddin (Mama Cibatu), Cisaat, Kabupaten Sukabumi

- Syekh Zain Abdusshomad (Mama Gelar), Cibeber, Kabupaten Cianjur

- Syekh Muhammad Hasbullah (Mama Babakan Bandung), Sukaraja, Kabupaten Sukabumi

- Syekh Fudholi (Mama Gentong), Cisaat, Kabupaten Sukabumi

- Syekh Abdusshobur (Mama Gunung Sumping), Palabuhanratu, Kota Palabuhanratu

- Syekh Ahmad 'Inayatullah (Mama Warudoyong), Warudoyong, Kota Sukabumi

- Syekh Hulaimi (Mama Darmaga), Bojongpicung, Kabupaten Cianjur

- Syekh Abdullah (Mama Jeungjing), Sukaraja, Kabupaten Sukabumi

- Syekh Muhammad Syuja'i (Mama Ciharashas), Cilaku, Kabupaten Cianjur

- Syekh Ahmad 'Izzuddin (Mama Kubang), Cibeber, Kabupaten Cianjur

- Syekh Sayuthi (Mama Pawenang), Nagrak, Kabupaten Sukabumi

- Syekh Ahmad Rosyadi (Mama Cipelang), Cijeruk, Kabupaten Bogor

- Syekh Muhammad Syafi'i (Mama Cijerah), Bandung Kulon, Kota Bandung

- Syekh Fakhruddin (Mama Sungapan), Cibeureum, Kota Sukabumi

- Syekh Ahmad Jajang Jubaidi (Mama Cijambu), Cigombong, Kabupaten Bogor

- Syekh Hasan Bashri (Mama Obay Kampungsawah), Jayakerta, Kabupaten Karawang

- Syekh Abdullah Nuh (Mama Cimanggu), Kota Bogor

- Syekh Sanja (Abuya Kadukaweng), Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang

- Syekh Hambali (Mama Gasol Kaler), Cugenang, Kabupaten Cianjur

- Syekh Sya'roni (Mama Gasol Kidul), Cugenang, Kabupaten Cianjur

- Syekh Ahmad Dimyathi (Mama Kedung), Ciranjang, Kabupaten Cianjur

- Syekh Hasan Hariri (Mama Cipriangan), Sukalarang, Kabupaten Sukabumi

- Syekh Hasan Musthofa (Mama Cilember), Cisarua, Kabupaten Bogor

- Syekh Zarnuji (Mama Pamuruyan), Cibadak, Kabupaten Sukabumi

- Syekh 'Izzuddin (Mama Cijambe Fauzan), Warudoyong, Kota Sukabumi

- Syekh Hasan Bolang (Mama Cijambe), Bantargadung, Kota Palabuhanratu

- Syekh Sya'roni (Mama Cigadog), Sukaraja, Kabupaten Sukabumi

- Syekh Ahmad Basuni (Mama Baros), Karangtengah, Kabupaten Cianjur

- Syekh Yasin (Mama Cikadu), Palabuhanratu, Kota Palabuhanratu

- Syekh Bandaniji (Mama Sadamaya), Cibeber, Kabupaten Cianjur

- Syekh Muhyiddin (Mama Wangon), Ciawi, Kabupaten Bogor

- Syekh Badruddin (Mama Cariu), Cugenang, Kabupaten Cianjur.

- Dan masih banyak lagi......

Rujukan Penulisan Biografi

Qoidatul Muhtaj - Menceritakan sedikitnya riwayat Mama Sepuh Gentur dengan para Masyaikil Kirom dan lainnya waktu menimba ilmu.
Ar-Risalatul Qonturiyah Fi Manaqibisy Syaikhil 'Alimil 'Allamatil Kamilil Waro'i, Al-Hajji Ahmad Syathibi Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi
Tashilul Hilali Fi Manaqibi Mama Ahmad Syathibi